Bismillāh, Aku Kuliah
Mengapa aku kuliah? Agar kuliah kita tidak hanya bermanfaat di dunia, namun juga menjadi simpanan pahala di akhirat
Mengapa Aku Kuliah?
Agar kuliah kita tidak hanya bermanfaat di dunia, namun juga menjadi simpanan pahala di akhirat. Oleh karena itu perlulah kita melandasi langkah kaki kita dengan niat dan tujuan yang baik dan berorientasi akhirat karena mengharap ridha-Nya (red).Beribadah kepada Allah Ta’ālā
Setiap kita akan melakukan aktivitas hendaknya diniatkan untuk beribadah kepada Allah Ta’ālā, begitupun dengan kuliah. Allah Ta’ālā berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)Karena dengan niat inilah setiap yang kita lakukan dengan baik dan benar dalam rangka perkuliahan, akan mendapatkan pahala, sehingga tidak hanya meraih kebaikan di dunia saja tetapi di akhirat juga. Sebagaimana do’a yang Allah Ta’ālā ajarkan dalam Al Qur’an:
وَمِنْهُمْ
مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan di antara mereka ada orang yang berdo’a: ‘Ya Tuhan Kami, berilah
Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa
neraka’” (QS. Al-Baqarah: 201)Tentunya untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat itu ada ilmunya. Tidak hanya menuntut ilmu sains melulu, tapi dibarengi dengan menuntut ilmu agama juga, bisa dengan cara mengikuti program ma’had atau ikut kajian-kajian.
Harus berdakwah
Selain menuntut ilmu, berdakwah juga merupakan kewajiban. Dari Abdullah bin Amr –raḍiyallāhu ‘anhu–, bahwa Nabi Ṣallāllāhu‘alaihi wa sallam bersabda:
بَلِّغُوا
عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)Kewajiban berdakwah itu terus hingga mati. Ketika kuliah, kita bisa berdakwah kepada teman, baik dengan tenaga, harta, hati dan perkataan.
Dakwah bisa dilakukan melalui pertemuan-pertemuan, brosur, internet,dan sebagainya. Tak kalah penting juga berdakwah dengan contoh yang dibarengi dengan akhlak yang mulia.
Berkenaan dengan dakwah, hendaklah kita memilih jurusan yang pekerjaannya cocok terutama bagi laki-laki. Jangan sampai dari pagi hingga malam, kita di kantor melulu atau berkutat dengan mesin saja karena ada kewajiban untuk berdakwah juga, baik pada keluarga maupun kepada orang lain. Allah Ta’ālā berfirman,
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ الَّهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)Ilmu agama itu memang lebih penting daripada ilmu dunia namun apabila kita sudah kuliah, maka jangan disia-siakan. Ingatlah betapa banyak yang ingin kuliah namun tidak bisa. Bisa jadi melalui kuliah lalu menjadi rektor, seseorang bisa memerintahkan berkewajiban berjilbab bagi mahasiswa perempuan dan shalat berjamaah di masjid ketika kuliah sehingga semua civitas kampus pun mematuhinya. Ingatlah bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat.